1. Harga Pasar
Merupakan hal utama yang mempengaruhi penetapan harga expor. Pada umunya, exportir akan menetapkan harga produknya di bawah harga pasar atau harga pesaingnya ( competitor) agar produknya dapat diterima pasar.
2.Segmen Pasar
Segmen pasar terbagi dua, yaitu menengah atas dan bawah. ketika exportir menargetkan produknya untuk segmen menengah kebawah, maka strateginya adalah harga merah maka strateginya adalah menetapkan harga murah dan kualitas standart. Sebaliknya, untuk segmen menengah ke atas, kualitas barang harus bagus dengan harga jual lebih tinggi.
3. Tingkat Persaingan
Tingkat persaingan produk di pasar dibagi menjadi tiga, yaitu monopol, pasar persaingan sempurna ( Free Market competition) dan kartel.
-Monopoli
adalah suatu bentuk pasar dengan hanya satu penjual yang menguasai. Penentu harga pasar ini disebut monopoli. Penentu harga ini disebut monopolis. Exportir yang ingin memasuki pasar semacam ini akan sulit, karena si monopolis akan menetapkan harga ke tingkat paling rendah untuk menekan kehadiran pesaing.
-Pasar Persaingan Sempurna ( Free Market Competition)
Pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen dengan produk sejenis sangat banyak, begitu juga dengan konsumen. Dalam pasar persaingan sempurna, exportir harus menggunakan strategi penetapan harga yang sesuai, karena banyaknya pesaing. Untuk pemain baru strateginya adalah menetapkan harga yang lebih rendah dari harga pesaing.
- Kartel
Kartel adalah gabungan para produsen atau konsumen maupun keduanya yang dibentuk untuk memanipulasi harga produk
4. Posisi Pembeli
Ada empat posisi pembeli sebagai penentu perhitungan harga jual, yaitu pembeli sebagai importir distributor, wholesaler/agen, retailer, dan pembeli akhir ( End User).
Perbedaan posisi pembeli akan membedakan kualitas produk yang dibelinya. Dengan begitu, juga akan mempengaruhi harga expor.
Untuk pembeli kategori importir distributor, karena membeli dengan kuantitas yang relatif lebih banyak, harga yang diberikan oleh exportirharus lebih murah dibandingkan whoseller/agen, retailer, dan pembeli akhir. Begitu selanjutnya hingga harga termahal didapat oleh pembeli dengan posisi end user, tetapi dengan kuantitas yang lebih sedikit.
5. Tren Pasar
Exportir wajib memperhatikan tren pasar di Negara Tujuan Expor (NTE). Jika suatu produk sedang menjadi tren di NTE, exportir dapat membanderol barangnya dengan harga tinggi, Sebaliknya, jika produk tersebut sudah tidak menjadi tren, exportir sebaiknya menetapkan harga jual lebih rendah agar barangnya bisa terserap pasar.
6. Kondisi Suplly dan Demand
Ketika supply (ketersediaan) sebuah produk tinggi, tetapi demand (permintaan) rendah, maka harga cenderung turun. Begitu juga sebaliknya, saat suplly rendah tetapi demand tinggi, harga akan naik. Karena itu, exportir harus memperhatikan kondisi suplly dan demand, lalu menyesuaikannya dengan harga jual, supaya produk bisa tetap berjalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar