Although all these lists are comprehensive, even exhaustive, the central leadership competencies can be more usefully broken down into twelve key categories:
1. Judgment
2. Emotional Intelligence
3. Empathy
4. Flexibility and Balance
5. Moral Courage and Compass
6. Self and World Knowledge
7. Communication Skills
8. Recognize and Develop Talent
9. Articulate a Compelling Vision
10. Adapt
11. Learn from Mistakes
12. Contextual Intelligence
Meskipun semua daftar ini komprehensif, bahkan lengkap, kompetensi kepemimpinan pusat dapat lebih berguna dipecah menjadi dua belas kategori utama:
1. Penghakiman
2. Kecerdasan Emosi
3. Empati
4. Fleksibilitas dan Keseimbangan
5. Keberanian Moral dan Kompas
6. Pengetahuan Diri dan Dunia
7. Keterampilan Komunikasi
8. Kenali dan Kembangkan Bakat
9. Mengartikulasikan Visi yang Menarik
10. Beradaptasi
11. Belajar dari Kesalahan
12. Kecerdasan Kontekstual
Dua belas keterampilan penting ini, jika dikembangkan dengan benar, dapat mengarah pada apa yang dirujuk oleh Aristoteles
sebagai phronesis , tujuan akhir dari semua pemimpin, dan topik yang akan kita bahas nanti
1. Emphaty
As Jonah Lehrer puts it
What we discover when we look at the brain is that the horses and the charioteer depend upon each other. If it weren’t for our emotions, reason wouldn’t exist at all and the process of thinking requires feelings, for feelings are what let us understand all the information that we can’t directly comprehend. Reason without emotion is impotent.In thinking, the keys are openness, self-awareness, balance, flexibility, and metacognition.
Seperti yang dikatakan Jonah Lehrer
Apa yang kita temukan saat kita melihat otak adalah bahwa kuda dan kusir saling bergantung satu sama lain. Jika bukan karena emosi kita, nalar tidak akan ada sama sekali dan proses berpikir membutuhkan perasaan, karena perasaanlah yang membuat kita memahami semua informasi yang tidak dapat kita pahami secara langsung. Nalar tanpa emosi tidak berdaya.Dalam berpikir, kuncinya adalah keterbukaan, kesadaran diri, keseimbangan, fleksibilitas, dan metakognisi.
Decision making we make
The head
Rational
The enlightenment
Age of reason
Rationality
Logic Based
Philosophy,Math
The heart
Emotional
Neuroscience
Feelings and emotions
Passion Based
Art/Poetry
The Gut
Intuitive
Educated guesses
Built on experience
Experience reflected
Upon and internalized
Experience based
Self awareness
Pengambilan keputusan yang kita buat
Kepala
Rasional
Pencerahan
Usia akal
Rasionalitas
Berbasis Logika
Filsafat, Matematika
Jantung
Emosional
Ilmu saraf
Perasaan dan emosi
Berbasis Gairah
Seni / Puisi
Gut
Intuitif
Tebakan yang berpendidikan
Dibangun berdasarkan pengalaman
Pengalaman tercermin
Setelah dan diinternalisasi
Berbasis pengalaman
Kesadaran diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar