Kado awal tahun dari pemerintah untuk penikmat rokok di indonesia ,secara resmi awal tahun 2020 pemerintah manaikan cukai rokok antara 12 sampai dengan 29 persen , hal ini berdampak terhadap kenaikam harga rokok eceran mencapai 35 persen . Bagaimana dengan dampak kenaikan tarif cukai rokok tersebut . Secara sepintas kita akan berpikir dengan kenaikn tarif cukai tersebut akan berdampak dengan pemasukan negara yang meningkat dan jumlah pengguna rokok di Indonesia akan turun . Apakah demikiam ? Coba kita kupas secara mendalam di artikel ini. .
Pemasukan Bea Cukai ke Negara akan naik
Dikutip dari Kompas.com Tahun 2018 jumlah pemasukan negara dari bea cukai mencapai 205 Trilyum , pemasukan terbesar di ambil dari cukai rokok yang mencapai 153 Trilyun atau hampir 75 % total pemasukan kas negara dari bea cukai . Dengan target pemasukan bea cukai rokok tahun 2020 sekitar 172 Trilyun (naik 12.4% dari pemasukan 2018) . Tentunya target tersebut bisa tercapao atau tidaknya tergantung dari jumlah konsumen dan jumlah produksi rokok di Indonesia .
Dampak Kenaikan harga Rokok terhadap Perokok
Rokok bukan hanya menjadi issue kesehatan yang di bahas di Indonesia melainkan di seluruh dunia , dilansir dari Akurat.co jumlah perokok aktif di dunia mencapai 15 % dari total populasi Dunia , Indonesia sendiri berada di peringkat 3 dengan jumlah perokok terbanyak di Dunia di bawah Negara China dan India dengan jumlah perokok aktif 50 juta jiwa ( 25 % populasi ) Melebihi jumlah penduduk Argentina , dengan jumlah perokok wanita mencapai 4 juta jiwa melebihi junlah penduduk Uruguay ( negara asal pesepakbola Luis Suares dan Edison Cavani ) ,sementara jumlah perokok apsif di Indonesia mencapai 96 juta jiwa .Bahkan 1 dari 4 lansia di Indonesia adalah perokok aktif.
Sementara menurut data BPS rokok merupakan faktor penyumbang kemiskinan terbesar no 2 di Indonesia yaitu 12.22 % di perkotaan dan 11.36 % di pedesaan .Dengan kenaikan cukai rokok sekarang apakah akan berdampak secara langsung terhadap jumlah perokok ? Kemungkinan sendiri akan sedikit mengurangi jumlah konsumsi rokok atau bisa saja beralih dengan membuat rokok sendiri ( karena harga tembakau tidak naik ) , Seperti contoh saya mungkin tidak berhenti merokok melainkan mengurangi jumlah batang rokok yang di hisap per hari nya , atau ada tetangga yang beralih dari rokok pabrikam menjadi rokok rakitan . Tentu bagi perokok golongan menengahbkebawah apabila tidak disikapi bijak maka justru akan menaikan rasio kemiskinan karena inflasi harga rokok yang terus naik . kita tinggal menunggu dampak apakah yang akan terjadi dengan kenaikan tarif cukai rokok apakah akan berdampak terhadap jumlah perokok di Indonesia ataukan malah akan menanmbah indeks kemiskinan di Indonesia .
Dampak negatif dari kenaikan extrem cukai Rokok
Setiap kebjiakan selalu seperti 2 mata pisau bisa berdampak positif dan bisa juga berdampak negatif seperti dampak negatif yang mungkin akan terjadi dari kenaikan cukai roko di tahun 2020 ini :
• Berdampak negatif terhadap petani tembakau karena menurunnya jumlah volume produksi rokok bahkan bisa merenggut mata pencaharian petani tembakau
• Maraknya penjualan rokok Ilegal , dengan perbedaan harga yang jauh kemungkinan akan munculnya rokok rokok tanpa cukai yang di minati perokok .
• Dilansir dari kontan.co kenaikan cukai rokok akan berdampak terhadap tutupnya 400 pabrik rokok kecil dan menengah.
Korelasi jumlah perokok dengan angka harapan hidup di Indonesia
Kita tentu tahu bahwa jumlah perokok di Indonesia semakin tahun semakin banyak dan menurut pakar kesehatan rokok adalah pemicu dari penyakit mematikan apakah anggapan tersebut berkorelasi terhadap angka harapan hidup di Indonesia ? Secara statistik menyimpulkan bahwa angka harapam hidup di Indonesia terus mengalami kenaikan dari tahun 1960 angka harapan hidup 48.65 tahun menjadi 69.19 tahun di tahun 2016 , tentunya pengaruh teknologi kesehatan dan faktor ekonomi berpengaruh dengan angka harapan hidup tetapi juga seharusnya jumlah perokok di Indonesia berkorelasi terhadap amgka harapan hidup di Indonesia .
Kebijakan pemerintah terhadap hasil bea cukai Rokok
Pendapat saya pribadi penggunaan cukai rokok mungkin bisa di pakai untuk mensubsidi kerugian Defisit BPJS kesehatan dari pada untuk menaikan iuaran bpjs , karema kira bisa tahu dari tulisan di atas perokok aktif terbesar di sumbang oleh golongam menengah kebawah yang memberikan andil terhadap pemasukan negara , jadi lebih bijaksana apabila kenaikan bea cukai bisa di gunakan untuk menutupi defisit BPJS dan iuran bpjs .
BalasHapusayo daftarkan diri anda di 4g3n365*c0m :D
WA : +85587781483